Prinsip Kerja Timbangan Neraca
Posted by : Admin |
15 Feb 2023 |
1629

Halo Sobat Kutera Metrologi. Timbangan neraca terdapat prinsip kerja secara fisika yang bekerja di dalamnya. Neraca atau beam balance adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu objek. Prinsip fisika yang mendasari kerja neraca ini adalah hukum kekekalan massa dan momen gaya.
Pertama-tama, mari kita lihat bagaimana sebuah neraca bekerja. Sebuah neraca terdiri dari sebuah batang yang disebut dengan beam yang diletakkan di atas titik pivot atau sumbu. Pada ujung kiri dan kanan beam, terdapat dua pelat yang digunakan untuk menyeimbangkan massa objek yang akan diukur. Pelat pada sisi kiri disebut dengan pelat referensi, sedangkan pelat pada sisi kanan disebut dengan pelat sampel.
Ketika objek yang akan diukur ditempatkan di pelat sampel, maka neraca akan bergerak. Gerakan ini disebabkan oleh adanya momen gaya yang bekerja pada sumbu atau pivot. Momen gaya ini muncul karena adanya perbedaan jarak antara titik berat objek yang akan diukur dengan sumbu. Jika objek tersebut lebih berat dari pelat referensi, maka neraca akan bergerak ke arah pelat sampel, dan sebaliknya jika objek tersebut lebih ringan dari pelat referensi, maka neraca akan bergerak ke arah pelat referensi.
Prinsip fisika yang mendasari kerja neraca ini adalah hukum kekekalan massa dan momen gaya. Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa massa total sistem sebelum dan sesudah diukur harus sama. Dengan kata lain, ketika objek yang akan diukur ditempatkan di pelat sampel, maka massa total sistem harus tetap sama dengan massa total sistem sebelum objek tersebut ditempatkan di pelat sampel. Oleh karena itu, pergerakan neraca akan menunjukkan berapa banyak massa yang harus ditambah atau dikurangi pada pelat sampel agar massa total sistem tetap sama.
Sedangkan momen gaya adalah besaran fisika yang menyatakan kemampuan suatu gaya untuk memutar suatu benda. Dalam kasus neraca, momen gaya yang bekerja pada sumbu atau pivot disebabkan oleh adanya perbedaan jarak antara titik berat objek yang akan diukur dengan sumbu. Besarnya momen gaya ini dapat dihitung dengan mengalikan gaya yang bekerja pada objek dengan jarak antara titik berat objek dan sumbu. Dalam kasus neraca, momen gaya yang bekerja pada pelat referensi dan pelat sampel harus seimbang agar neraca tetap dalam posisi seimbang atau setara.
Dalam prakteknya, untuk mengukur massa suatu objek dengan neraca, kita harus melakukan beberapa langkah seperti menetapkan titik nol pada neraca, menyeimbangkan neraca dengan memposisikan pelat referensi dan sampel pada posisi yang sama, menempatkan objek yang akan diukur di pelat sampel, dan menambah atau mengurangi massa pada pelat sampel hingga neraca kembali seimbang. Dalam proses ini, prinsip fisika yang mendasari kerja neraca sangatlah penting untuk dipahami agar pengukuran yang dilakukan dapat akurat dan tepat.